Lengkap! Profil Anies-Cak Imin-Prabowo-Gibran-Ganjar-Mahfud – #PrabowoGibranBanjirDukungan

Posted on

Jakarta, CNBC Indonesia – Pemilihan umum dan pemilihan presiden (pilpres) 2024 tinggal menunggu hitungan hari. Tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dengan beragam latar belakang pendidikan dan jalur karier akan bertarung di pilpres 2024.

Tiga paslon capres yang akan bertarung di pilpres adalah Anies Baswedan yang akan berpasangan dengan Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto menggandeng Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo dengan Mahfud MD.

Berikut profil lengkap masing-masing capres dan cawapres:

1. Anies Baswedan

AniesBaswedan merupakan pria yang terkenal sebagai seorang akademisi, aktivis, dan politikus Indonesia. Anies resmi maju sebagai calon presiden (capres) untuk pemilihan presiden (pilpres) 2024 setelah dicalonkan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) pada 3 Oktober 2022.

Anies akan maju sebagai capres dengan dukungan dari Partai Nasional Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dukungan PKB beralih ke Anies setelah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin digandeng sebagai cawapres pada awal September 2023.




Capres nomor urut satu Anies Baswedan memberi isyarat saat berkampanye di Islamic Center di Ciamis, provinsi Jawa Barat, Indonesia, Kamis (4/1/2024). (REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana)Foto: Capres nomor urut satu Anies Baswedan memberi isyarat saat berkampanye di Islamic Center di Ciamis, provinsi Jawa Barat, Indonesia, Kamis (4/1/2024). (REUTERS/AJENG DINAR ULFIANA)
Capres nomor urut satu Anies Baswedan memberi isyarat saat berkampanye di Islamic Center di Ciamis, provinsi Jawa Barat, Indonesia, Kamis (4/1/2024). (REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana)

Latar Belakang Keluarga

Anies Baswedan kini berusia 55 tahun, beliau lahir pada 7 Mei 1969 di Kuningan, Jawa Barat. Ayahnya bernama Rasyid Baswedan berprofesi sebagai Dosen Fakultas Ekonomi di Universitas Islam Indonesia.

Sedangkan Ibunya, bernama Prof. Dr. Hj. Aliyah Rasyid Baswedan, M. Pd. yang merupakan dosen dan guru besar emeritus di Universitas Negeri Yogyakarta. Anies juga merupakan cucu dari H. Abdurrahman Baswedan yang merupakan pahlawan nasional dan dikenal sebagai nasionalis, jurnalis, pejuang Kemerdekaan Indonesia, diplomat, mubaligh, dan sastrawan Indonesia.

Pendidikan

Meskipun Anies lahir di Kuningan, Jawa Barat, tetapi Ia sejak kecil sudah tinggal di Yogyakarta mengikuti Ibunya. Perjalanan pendidikan Anies dimulai sejak usia lima tahun di mana Ia bersekolah di Taman Kanak-Kanak Syuhada.

Kemudian pada enam tahun, Ia melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Dasar di SD Negeri Percobaan 2 yang berlokasi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Anies melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 5 Yogyakarta dan SMA Negeri 2 Yogyakarta. Saat di SMA pun Anies juga aktif dalam organisasi dan kepelatihan.




Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan mencanangkan Implementasi Revitalisasi SMK Provinsi DKI Jakarta, di SMK Negeri 26 Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu, 30 Juni 2018. (CNBC Indonesia/Ester Christine Natalia)Foto: CNBC Indonesia/Ester Christine Natalia
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan mencanangkan Implementasi Revitalisasi SMK Provinsi DKI Jakarta, di SMK Negeri 26 Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu, 30 Juni 2018. (CNBC Indonesia/Ester Christine Natalia)

Anies terpilih mengikuti program pertukaran pelajar Indonesia-Amerika Serikat (AS), AFS, pada 1987 dan tinggal selama setahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat.

Anies masuk perguruan tinggi di Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada 1989. Saat kuliah, Ia juga aktif berorganisasi dengan bergabung ke Himpunan Mahasiswa.

Anies juga pernah menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa di Fakultas Ekonomi pada 1992 dan turut membantu lahirnya kembali Senat Mahasiswa setelah dibekukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta menjadi pelopor terbentuknya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai lembaga eksekutif dan mempromosikan senat sebagai lembaga legislatif yang disahkan kongres pada 1993.

Anies kemudian melanjutkan pendidikannya di jenjang S2 pada 1998. Ia mengambil studi Master of Public Management, Universitas Maryland, Amerika Serikat. Demikian juga dengan pendidikan S3nya yang ia tempuh di Northen Illinois University, Amerika, pada 2004.

Perjalanan Karir

Sejak lulus S1 Anies sudah mulai menapaki perjalanan karir-nya sebagai peneliti hingga kini mencalonkan diri sebagai Capres. Berikut Track Record-nya.

1. Peneliti Pusat Antar Universitas Ekonomi Universitas Gadjah Mada

Setelah menyelesaikan pendidikan Sarjana (S1), Anies sempat memiliki karir sebagai peneliti dan koordinator proyek di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM.

2. Manajer Riset IPC, Inc. Chicago

Karir berikutnya berlanjut menjadi manajer riser di IPC, Inc. Chicago yang merupakan sebuah asosiasi perusahaan elektronik sedunia. Pekerjaan itu diambil oleh Anies setelah menyelesaikan studi doktor pada 2004 silam lantaran tidak memiliki biaya untuk kembali ke Indonesia.

3. Kemitraan Untuk Reformasi Tata Kelola Pemerintahan

Anies juga pernah bergabung dengan Kemitraan untuk Reformasi Tata Kelola Pemerintahan sebuah lembaga non-profit yang fokus pada reformasi birokrasi di berbagai wilayah di Indonesia dengan menekan kerjasama antara pemerintah dengan sektor sipil.

4. Direktur Riset Indonesian Institute Center

Selanjutnya, Anies pernah menjadi Direktur Riset The Indonesian Institute yang merupakan lembaga penelitian kebijakan publik yang didirikan pada bulan Oktober 2004 oleh beberapa aktivis dan intelektual muda yang dinamis.

5. Rektor Universitas Paramadina

Berlanjut pada 2007, Anies melanjutkan karirnya sebagai Rektor di Universitas Paramadina. Waktu itu Anies berusia 38 tahun dan tercatat menjadi rektor termuda.

Saat kepemimpinan Beliau menjadi rektor, Anies mencanangkan sebuah beasiswa bernama Paramadina Fellowship yang meliputi biaya kuliah, buku serta biaya hidup.

6. Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar

Pada pertengahan 2009, Anies mencetuskan yayasan Indonesia Mengajar. Gerakan ini merupakan tindak lanjut dari inisiasi pak Koes mengenai sebuah program bernama Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM), yang bertujuan untuk mengisi kekurangan guru SMA di daerah, khususnya luar Jawa.

Di bawah naungan Anies sebagai Ketua Yayasan, Indonesia Mengajar berhasil menarik 1.383 pendaftar dari seluruh Indonesia pada 2010. Angkatan kedua setahun setelah berhasil menarik pendaftar tiga kali lipat. Sampai saat ini, Indonesia Mengajar telah mengirimkan lebih dari seribu generasi muda terpilih untuk menjadi Pengajar Muda yang ditempatkan di 134 desa di 38 kabupaten.




Gubernur Kunjungi Lokasi Ambruknya Koridor BEIFoto: CNBC Indonesia
Gubernur Kunjungi Lokasi Ambruknya Koridor BEI

7. Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat

Awal mula Anies memasuki karir politik, tepatnya pada 27 Agustus 2013 lalu Anies dipanggil untuk mengikuti konvensi Demokrat. Undangan tersebut berisi ikhtiar untuk ikut melunasi janji Kemerdekaan.

Anies juga terlibat dalam beberapa debat bernegara Konvensi Partai Demokrat. Debat perdana di Medan, kemudian di Palembang dan Bandung.

9. Penggagas Turun Tangan

Pada tahun yang sama, Anies juga mendirikan Gerakan Turun Tangan yang mengajak semua orang terlibat dalam melunasi janji kemerdekaan dan mengajak semua orang turut terlibat dalam mengurus negeri ini dengan mendorong mengelola pemerintahan. Gerakan ini berhasil mengumpulkan sebanyak 35.00 lebih relawan.

Gerakan ini juga menjadi pendorong agar kampanye dilakukan secara sehat tanpa adanya kampanye hitam. Misalnya dilakukan oleh Turun Tangan wilayah Bandung yang mengajak para capres dan cawapres melakukan kampanye sehat di Pilpres tahun 2014.

9. Juru Bicara & Deputi Kantor Transisi Jokowi-Jusuf Kalla

Masih di tahun yang sama, Anies sempat menjadi juru bicara untuk pilihan presiden Pasangan Jokowi dan Jusuf Kala. Setelah itu, Anies juga pernah menjadi Deputi Kantor Transisi pasangan yang sama.

10. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Pada 27 Oktober 2014, Anies Baswedan ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di dalam kabinetnya. Selama menjadi Mendikbud, Anies memberikan beberapa gebrakan, seperti:

  • Menunda pelaksanaan Kurikulum 2013, tetapi mengembalikan pada Kurikulum 2006 serta menerapkan kurikulum 2013 pada jumlah sekolah yang terbatas
  • Mengubah Ujian Nasional bukan hanya sebagai ukuran kelulusan, tetapi sebagai pemetaan pemerataan kualitas pendidikan daerah
  • Program Uji Kompetensi guru dan Sertifikasi Guru untuk meningkatkan kompetensi seorang guru
  • Membentuk direktorat Keayahbundaan untuk memperkuat peran orang tua dalam mendidik anak
  • Menghapus masa orientasi sekolah menjadi Pengenalan Lingkungan Sekolah dari pihak sekolah
  • Mengangkat direktur Jenderal Kebudayaan berasal dari Non PNS secara terbuka
  • Mengangkat Mantan Jaksa KPK dan Kabiro Hukum KPK sebagai Staf Ahli Bidang Regulasi Pendidikan dan Kebudayaan.

11. Gubernur DKI Jakarta

Pada 2017 silam, Anies mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta menggandeng Sandiaga Uno yang merupakan seorang pengusaha dan politikus Partai Gerindra sebagai wakilnya.

Anies dan Sandi unggul dengan perolehan suara 57,96%. Anies Sandiaga dilantik pada tanggal 16 Oktober 2017 di Istana Merdeka, Jakarta.

Setelah resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta, Anies membuat beberapa kebijakan diantaranya: DP Nol, Proyek Reklamasi, Stadion Internasional Jakarta, Penerapan program sumber daya air untuk pengendalian banjir, hingga Penanganan Covid-19.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *