RS Polri Sebut 6 Kru Pesawat Diduga Jadi Korban Kebakaran Glodok Plaza

Posted on

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pihak Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur menduga terdapat enam orang yang berprofesi sebagai kru pesawat menjadi korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat.

Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Ahmad Fauzi menyampaikan hal itu berdasarkan informasi dari keluarga korban.

“Diduga ada enam dari laporan keluarga, kita tanya korban pekerjaan apa, sebagian keluarga menyatakan korban bekerja di maskapai,” kata Kombes Ahmad dalam keterangannya, Senin (20/1/2025).

Meski demikian, ia tak menjelaskan lebih lanjut terkait identitas enam korban yang diduga kru pewasat tersebut.

Baca Juga: Kebakaran Glodok Plaza: Polisi Periksa 9 Saksi, 8 Jenazah dalam Proses Identifikasi

Ahmad Fauzi hanya mengatakan setelah ditelusuri kru pesawat itu terdiri dari pilot, pramugari, pramugara, teknisi, dan lainnya.

Terkait hal itu, RS Polri pun telahmengirimkan surat kepada Balai Kesehatan Penerbangan untuk meminta data rekam medis para korban.

“Memiliki data rekam medis yang baik di Balai Kesehatan Penerbangan. Nah hari ini kita bersurat. Memang mungkin suratnya belum sampai ya karena baru hari ini kita kirim,” jelasnya, dikutip dari MejaRedaksi.

Sebelumya, Ahmad Fauzi mengungkapkan pihaknya bersurat ke Balai Kesehatan untuk meminta rekam medis para korban yang diduga merupakan kru pesawat. Hal itu dilakukan kdalam rangka keperluan identifikasi.

“Kita tahu kru pesawat itu punya data rekam medis yang cukup baik di Balai Kesehatan Penerbangan,” kata dia dalam keterangannya, Minggu (19/1).

Baca Juga: Polisi soal Kasus Kebakaran Glodok Plaza: Masih Ada 14 Keluarga Hilang

Ia berharap rekam medis tersebut nantinya dapat mempermudah proses identifikasi korban yang dimaksud.

“Mudah-mudahan bisa membantu melengkapi data antemortem,” ujarnya. 

Dalam kesempatan itu, ia juga mengungkapkan RS Polri mengalami kesulitan alam proses identifikasi korban kebakaran Glodok Plaza.

Di antaranya karena kondisi jenazah yang cukup parah karena terbakar, sehingga sulit diketahui secara visual.

Kemudian, lanjut ia, karena kebakaran tersebut merupakan open disaster, di mana siapa yang menjadi korban dan jumlah pasti korban masih belum jelas.

“Karena tempat ini kan tempat umumya, jadi yang masuk ke situ kita juga tidak tahu siapa. Bisa saja jumlah korban lebih dari 14 yang dinyatakan hilang,” ungkapnya.