Ada Apa di ”Kompas” Cetak Edisi Sabtu, 18 Januari 2024?

Kompas hari ini menaruh perhatian besar pada rencana penerapan gencatan senjata di Jalur Gaza. Diharapkan gencatan senjata membuka jalan bagi terciptanya perdamaian abadi serta berkeadilan di Palestina.

Tak ketinggalan, Kompas menurunkan artikel opini mengenai pekerja migran, mereka yang harus meninggalkan negara kelahiran demi mencari sesuap nasi.

Anda ingin sehat dan bugar, lalu rutin menjalani olahraga. Ternyata peran pelatih cukup penting. Ulasan ini dapat Anda baca di halaman olahraga.

Selamat menikmati.

Pemulangan sandera disepakati

Di halaman 1, ada berita mengenai kesepakatan MejaRedaksi Israel dan Hamas yang memungkinkan pemulangan sandera yang ditawan di Gaza. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menginstruksikan pembentukan satuan tugas untuk menerima para sandera yang akan dibebaskan secara bertahap. Pada tahap pertama, 33 sandera akan dibebaskan sebagai imbalan atas pelepasan ratusan tahanan Palestina oleh Israel. Proses ini diharapkan dapat meredakan ketegangan di wilayah tersebut.

Pemerintah Indonesia turut berharap kesepakatan ini dapat berjalan lancar tanpa hambatan, termasuk memastikan bantuan kemanusiaan bisa disalurkan dengan aman ke Gaza. Gencatan senjata juga memungkinkan pengungsi di Gaza untuk kembali ke rumah mereka yang tersisa. Namun, upaya ini diwarnai kekhawatiran atas keberlanjutan perdamaian yang rapuh.

Sementara itu, konflik ini telah menyebabkan kerugian besar, dengan ribuan korban tewas di kedua belah pihak. Dunia internasional terus mendesak agar kedua belah pihak menjaga komitmen perdamaian. Netanyahu juga menghadapi tekanan domestik untuk memastikan bahwa politik tidak menghalangi keselamatan warganya.

Kesepakatan tersebut memberikan harapan baru bagi perdamaian di Timur Tengah meskipun masih terdapat tantangan besar dalam implementasinya. Dukungan dari komunitas internasional diharapkan dapat memperkuat keberlanjutan proses perdamaian ini.

Pemerintah akan evaluasi dapur Makan Bergizi Gratis

Masih di halaman 1, Kompas menampilkan laporan perkembangan Makan Bergizi Gratis. Pemerintah Indonesia berencana mengevaluasi prosedur standar operasi dapur untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah insiden keracunan makanan di Sukoharjo, Jawa Tengah, yang menimpa puluhan siswa. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menegaskan pentingnya meningkatkan kebersihan dan higienitas dalam penyediaan makanan.

Evaluasi juga mencakup transparansi operasionalisasi dapur yang sekarang menjadi perhatian publik. Di Nusa Tenggara Timur, dapur MBG masih tertutup bagi pihak luar sehingga menimbulkan kecurigaan terkait bahan baku dan proses pengolahan. Pemerintah daerah didorong untuk lebih transparan dan melibatkan masyarakat.

Pemerintah menargetkan MBG menjangkau hingga 82 juta penerima manfaat pada akhir 2025, dengan pendanaan tambahan yang sedang dipertimbangkan. Upaya ini juga mencakup kerja sama lintas kementerian dan sektor untuk mempercepat pelaksanaan program MBG secara nasional.

Harapannya, dengan evaluasi menyeluruh, insiden serupa tidak terulang, dan program MBG dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam meningkatkan kesehatan anak-anak di Indonesia.

Ribuan pekerja Sritex berpotensi kehilangan pekerjaan

Di halaman 1, Anda dapat mengikuti berita tentang Sritex. Ribuan pekerja grup Sritex menghadapi ancaman kehilangan pekerjaan setelah perusahaan tersebut dinyatakan pailit. Mahkamah Agung menolak kasasi yang diajukan Sritex, membuat nasib perusahaan dan karyawan bergantung pada keputusan kurator. Sayangnya, kurator memutuskan untuk tidak mengajukan kelanjutan usaha (going concern).

Pemerintah Jawa Tengah telah menyiapkan langkah antisipasi dengan membuka peluang pekerjaan di perusahaan lain bagi para pekerja terdampak. Namun, batasan usia pelamar pekerjaan menjadi kendala sehingga pemerintah diharapkan melonggarkan persyaratan ini.

Para pekerja menyuarakan harapan agar going concern diterapkan. Sebab, hal itu memungkinkan mereka tetap bekerja sambil menunggu proses kepailitan selesai. Namun, ada juga yang mendesak pemutusan hubungan kerja (PHK) agar mereka dapat mengklaim pesangon dan jaminan sosial.

Situasi Sritex menyoroti pentingnya pelindungan tenaga kerja dalam situasi pailit, serta perlunya kebijakan yang lebih fleksibel untuk melindungi hak-hak pekerja.

Pakailah jasmu dengan gagah

Jika Anda sering memakai jas lengkap, mungkin artikel di halaman 4 ini menarik. Artikel tersebut menyoroti pentingnya busana, khususnya jas, dalam mencerminkan wibawa dan kepribadian seorang pemimpin. Jas tidak hanya menjadi simbol formalitas, tetapi juga alat komunikasi nonverbal yang dapat memperkuat pesan politik dan diplomasi.

Beberapa pemimpin dunia, seperti Emmanuel Macron dan Joe Biden, dikenal karena pilihan jas yang tepat dan pas. Sementara itu, mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama pernah menjadi sorotan karena memilih jas warna sawo matang yang tidak biasa.

Pemilihan jas yang tepat harus memperhatikan proporsi tubuh, bahan, dan potongan. Sebagai contoh, jas klasik dengan warna gelap mencerminkan stabilitas, sementara pilihan warna terang menunjukkan keberanian dan inovasi.

Di Indonesia, tokoh seperti Marty Natalegawa dianggap sebagai contoh pejabat dengan gaya berbusana yang elegan dan profesional. Artikel ini mengingatkan pentingnya berpakaian dengan gagah tanpa berlebihan, terutama bagi para pemimpin publik.

Mary Jane dan pelindungan pekerja migran Indonesia

Artikel opini di halaman 6 membahas pentingnya pelindungan terhadap pekerja migran, dengan kasus Mary Jane Veloso sebagai sorotan. Pengembalian Mary Jane ke Filipina melalui kebijakan transfer of prisoners menjadi simbol penghormatan terhadap hak asasi manusia dan pelindungan terhadap pekerja migran.

Dari perspektif Indonesia, kebijakan ini mendorong pelindungan lebih lanjut bagi pekerja migran Indonesia melalui perjanjian hukum internasional, seperti mutual kegal assistance (MLA). Kebijakan ini juga menjadi langkah strategis dalam melindungi pekerja migran dari tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Banyak pekerja migran Indonesia yang menghadapi masalah hukum di luar negeri. Pemerintah Indonesia terus berupaya memulangkan mereka dan memberikan pelindungan hukum yang memadai, seperti terlihat dalam kasus Welmince Alunat dan Siti Zaenab.

Kerja sama internasional dan pembentukan kebijakan yang adil dan komprehensif menjadi kunci dalam memberikan pelindungan yang lebih baik bagi pekerja migran Indonesia.

Nasabah ”paylater” wajib berpenghasilan Rp 3 juta per bulan

Regulasi baru mensyaratkan pengguna layanan paylater memiliki penghasilan minimum Rp 3 juta per bulan. Kebijakan ini bertujuan mencegah risiko gagal bayar dan mendorong penggunaan layanan keuangan yang bertanggung jawab.

Peningkatan literasi keuangan juga menjadi fokus pemerintah sehingga masyarakat dapat memahami risiko dan manfaat dari layanan paylater. Bank Indonesia dan OJK mendukung langkah ini dengan pengawasan ketat terhadap penyedia layanan.

Namun, aturan ini menimbulkan pro dan kontra. Di satu sisi, ada kekhawatiran bahwa batas penghasilan ini akan membatasi akses masyarakat kelas menengah ke bawah terhadap layanan keuangan.

Kebijakan ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem keuangan yang lebih sehat, sekaligus melindungi konsumen dari potensi beban utang yang berlebihan.

Pencarian korban masih terkendala

Di halaman 12, ada berita perkembangan kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta. Pencarian korban di reruntuhan Glodok Plaza, Jakarta Barat, menghadapi banyak kendala. Hingga Jumat (17 Januari 2025), tujuh jenazah berhasil ditemukan dari lantai 8 gedung yang terbakar. Evakuasi berlangsung di bawah hujan deras, dan jenazah langsung dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk identifikasi. Proses pencarian melibatkan berbagai pihak dengan fokus utama pada lantai 8 dan 9, tempat reruntuhan terbesar ditemukan.

Reruntuhan yang masif menjadi hambatan utama dalam pencarian. Material seperti seng, besi, dan kaca memenuhi area tersebut sehingga menyulitkan petugas untuk menjangkau lokasi yang lebih dalam. Pelaksana tugas Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran DKI Jakarta menyebutkan bahwa asap tebal dan suhu tinggi di awal insiden juga menghambat pencarian korban. Struktur bangunan yang kompleks, seperti sekat dan dak beton di lantai 9, menambah kesulitan petugas dalam pencarian korban.

Hingga kini, 14 orang dilaporkan masih hilang, dan pemerintah mengimbau keluarga korban melapor ke posko yang didirikan di sekitar lokasi kejadian. Tim penyelamat bekerja dalam tim yang dibagi menjadi delapan kelompok, melibatkan 210 personel. Mereka menggunakan alat berat untuk mengangkat puing-puing, tetapi kondisi yang berbahaya, termasuk atap yang rawan runtuh, memperlambat upaya pencarian.

Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan. Diduga, kebakaran dimulai dari lantai 7, di mana material glasswool sebagai peredam suara mempercepat penyebaran api. Proses pendinginan terus dilakukan untuk mencegah munculnya titik api baru, sementara sejumlah petugas tetap berjaga di lokasi untuk mendukung upaya pencarian dan penanganan dampak kebakaran.

Apakah alien ada? Mayoritas ilmuwan percaya

Di halaman 13, Kompas menampilkan artikel mengenai fenomena terkait alien. Sebagian besar ilmuwan percaya akan kemungkinan keberadaan kehidupan di luar Bumi meskipun belum ada bukti konkret. Penemuan eksoplanet yang memiliki kondisi mirip Bumi semakin memperkuat keyakinan ini.

Proyek penelitian seperti SETI terus mencari tanda-tanda kehidupan cerdas melalui gelombang radio dan teleskop canggih. Namun, sejauh ini, hasilnya belum menunjukkan adanya bukti kehidupan asing.

Perdebatan tentang alien tidak hanya berfokus pada aspek ilmiah, tetapi juga filosofi tentang tempat manusia di alam semesta. Pertanyaan ini memicu rasa ingin tahu dan eksplorasi lebih lanjut.

Artikel ini menggarisbawahi bahwa meskipun belum ada bukti, pencarian kehidupan di luar Bumi tetap menjadi salah satu tantangan terbesar dalam ilmu pengetahuan modern.

Hidup sehat dengan pelatih yang tepat

Artikel tentang hidup sehat dapat Anda baca di halaman 14. Upaya hidup sehat ini dapat ditempuh dengan berolahraga secara rutin dan memiliki pelatih yang tepat. Pelatih dapat memberikan dampak besar pada upaya seseorang untuk hidup sehat. Pelatih tidak hanya membantu dalam aspek fisik, tetapi juga motivasi dan disiplin.

Dalam memilih pelatih, penting untuk memastikan mereka memiliki sertifikasi dan pengalaman yang relevan. Komunikasi yang baik MejaRedaksi pelatih dan klien juga menjadi kunci keberhasilan program kesehatan.

Selain itu, pelatih yang baik akan merancang program yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan individu. Hal ini membantu mencegah cedera dan memastikan pencapaian tujuan secara bertahap.

Artikel ini menekankan bahwa investasi dalam pelatih yang berkualitas adalah langkah penting menuju gaya hidup sehat dan berkelanjutan.